
Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Lombok Timur beberapa minggu lalu mengambil beberara sample makanan dan minuman di Kecamatan Selong, sample tersebut yakni bakso tusuk, bakso, aneka jajan di pasar tradisional dan beberapa jajanan anak-anak di sekolah, dari sejumlah sample tersebut dua diantaranya positif mengandung zat kimia berbahaya.
LOMBOK TIMUR, Corongrakyat – Hal itu di terangkan Kepala Dikes Lotim Dr H Utun Supria, M.Kes yang didampingi Kepala Seksi Fasmasi Bq Mita di ruang kerjanya, Sabtu (11/10/2014).
Utun menyebutkan, Bakso Iwan yang terletak di Kelurahan Sandubaya Selong dan Bakso tusuk cilok Group yang sering mangkal di pelataran parkir Taman Tugu Selong posistif mengandung zat kimia berbahaya.
“Untuk Bakso Iwan terdapat zat pormalin dan Borak pada mie kuningnya sedangkan untuk bakso tusuk Cilok terdapat pada saosnya,” jelas Utun.
Namun, berdasarkan investigasi Dikes keduanya tidak memproduksi Mie dan Saos sendiri. Bakso Iwan terangnya membeli mie kuning di pasaran begitu juga pentolan bakso cilog membeli saos di Mataram.
Selain itu, boraks juga dijual bebeas di pasar Masbagik dan Tanjung seperti boraks cap jagung, dari pantauannya pedagang dengan bebas menjual bahan kimia ini bisanya banyak dipergunakan untuk bahan pengawet pencok.
Lebih jauh Utun menanaskan, zat kimia formalin merupakan zat cair tidak berwarna dan berbau menyengat serta mudah larut dalam air, formalin ini biasanya dipergunakan untuk disenfektan, cairan pembalsem, pengawet jaringan, pembasmi serangga dan digunakan juga pada industri tekstile dan kayu lapis.
“Sedangkan bahan kimia boraks sering digunakan untuk industry kertas, pengawet kayu, pengentrol kecoa dan industry keramik. Dimasyarakat boraks sering disalah gunakan sebagai bahan tambahan untuk membuat krupuk, mie basah dan pentolan bakso agar pentolnya lebih kenyal,” pungkasnya pula. (cr-mj)

