LOMBOK TENGAH – Bupati Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) H. Lalu Pathul Bahri melantik dan mengambil sumpah 192 pejabat pada jabatan Administrator dan Pejabat Pengawas lingkup pemerintahan Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan tersebut, di pusatkan di Ballroom Lantai 5 Kantor Bupati (22/3).
Dalam pidatonya Bupati Loteng H. Lalu Pathul Bahri mengatakan, proses pengangkatan dan pergantian jabatan adalah suatu dinamika organisasi dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya memperkaya pengalaman tugas, memperluas wawasan dan pengetahuan, serta keterampilan di bidang kepemimpinan, manajemen, maupun pengembangan karier.
Hal demikian yang menjadi spirit untuk melakukan proses mutasi jabatan, dan juga tentunya untuk mengisi kekosongan jabatan di masing-masing SKPD. “Rotasi jabatan hal biasa, dalam sebuah pemerintahan, oleh karenanya rotasi jabatan ini jangan dianggap waw, yang terpenting saat ini yang dilantik melaksanakan tugas barunya dengan baik,” pintanya.
Dikatakan, ASN selaku pelayan publik harus memberikan pelayanan seoptimal mungkin. Oleh karenanya, jalankan tugas dengan baik, baik secara langsung maupun tidak langsung saat berhadapan dengan masyarakat.
Selama ini, beberapa laporan sempat masuk ke telinganya, hampir seluruh lapisan masyarakat menganggap pelayanan publik adalah suatu hal yang susah didapatkan secara mudah dan singkat. Oleh karena itu, ASN yang dilantik harus mengubah stigma tersebut dari hal-hal kecil dan dari diri Masing-masing.
“Jika bisa dipermudah mengapa harus dipersulit? buatlah formulasi dan regulasi yang memberikan kemudahan tidak hanya untuk masyarakat tapi juga untuk stakeholder lain yang ingin bersinergi bersama kita,” ungkapnya.
Untuk melaksanakan tugas dan pelayanan publik dengan optimal, tentunya perlu meningkatkan prestasi dan kemampuan para pegawai. Dorong semua kemampuan kita dan jangan sebaliknya.
Jika ada staf yang berprestasi, berikan mereka apresiasi. jangan sebaliknya malah diamputasi. Jangan sekali-kali “baper“ dengan kerja dan prestasi bawahan kita. jangan merasa bahwa bawahan adalah kompetitor yang harus di tekan dan disembunyikan prestasinya. akan tetapi sebagai pimpinan berkewajiban mendorong
mereka untuk jauh lebih baik dari kita. Hal ini tolong untuk dicerna dengan sebaik-baiknya. Kita membutuhkan regenerasi dan kaderisasi yang berjalan dengan mulus. Kepemimpinan birokrasi ini sifatnya estafet. Setiap kita memliki keterbatasan waktu di dalam menjabat.
“Kita harus menyiapkan kader-kader kita sebagai penerus kita nantinya,” cetusnya.
Ditambahkan, perkembangan zaman akan terus berubah, bahkan perubahannya sangat pesat. maka untuk mengimbangi perubahan tersebut, sudah saatnya, semua untuk mengasah dan mempertajam pengetahuan, skill maupun pengetahuan yang dimiliki saat ini mungkin belum cukup untuk mengimbangi setiap perubahan yang terjadi.
Dari itu, jangan pernah berhenti belajar dan terus belajar meningkatkan kemampuan kepemimpinan kita, kemampuan manajemen dan keterampilan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Dan ingat satu hal bahwa ada untuk kesejahteraan masyarakat luas, bukan untuk kesejahteraan dan prestasi diri sendiri.
Silahkan, dari sekarang mempersiapkan diri sesuai tugas masing-masing dengan cara melakukan kerja-kerja secara optimal, sehingga setiap program dan kegiatan yang telah direncanakan dapat dijalankan dengan baik. (*)