oleh

Sejumlah Elemen Sepakat Atasi Krisis Keamanan Wisata Lombok Tengah

Peresmian Pos portable di Baypass Lombok Tengah oleh Polda NTB.  (Photo : Feri Padli)
Peresmian Pos portable di Baypass Lombok Tengah oleh Polda NTB. (Photo : Feri Padli)

Beberapa tindak kejahatan dibeberpa wilayah pariwisata di wilayah Selatan Lombok Tengah mendapatkan perhatian berbagai instansi, organisasi dan elemen masyarakat Lombok Tengah.

LOMBOK TENGAH, Corongrayat.co.id – Hingga saat ini Kepolisian Daerah (Polda) NTB mencatat ada 17 laporan kasus pencurian dengan kekerasan (Curas) yang korbannya adalah wisatawan asing. Bahkan diprediksikan masih ada tindak kejahatan lain diwilayah pariwisata yang tidak dilaporkan ke pihak kepolisian.

Para Pelaku kejahatan menjadikan wisatawan menjadi sasaran empuk untuk melancarkan aksinya tersebut. akses jalan yang sepi dan wisatawan yang berlibur dengan cara sendiri-sendiri atau berdua adalah faktor lain lagi mengapa tindak perampasan atau penodongan kerap terjadi di wilayah tersebut.

Kejadian tersebut membuat beberapa pihak menjadikan hal tersebut sebagai perhatian khusus yang harus segera diatasi.

Persatuan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Kabupaten Lombok Tengah contohnya, Organisasi perhotelan ini segera melakukan koordinasi bersama Polres Lombok Tengah guna membincangkan pasal keamanan di wilayah pariwisata selatan Lombok Tengah tersebut.

Dari koordinasi tersebut, bersama beberapa pihak seperti Pemerintah Provinsi, Bank BRI cabang Praya dan Dealer Yamaha, PHRI dan Kapolres Lombok Tengah sepakat membangun pos kemananan dibeberapa wilayah pariwisata di Selatan Lombok Tengah.

Alhasil 2 buah kontainer disulap menjadi pos Polisi Portable yang dilengkapi beberapa fasilitas didalamnya. Pos pol portable tersebut ditempatkan di baypass Bil Desa Batujai Kecamatan Praya Barat dan Pos Pol Blongsong Desa Mertak Kecamatan Pujut.

Pos pol portable tersebut dihibahkan BRI Cabang Praya kepada Polres Lombok Tengah sebagai pos pengaturan lalu lintas jalur Bil sekaligus pos keamanan di wilayah tersebut. Kedua Pos pol Portable tersebut telah di resmikan lansung oleh Kapolda NTB, Brigjen Umar Septono pada Rabu (19/08/2015) lalu.

Kapolda Nusa tenggara barat Brigjen Brigjen Umar Septono dalam sambutannya mengatakan Pos Pengamanan tersebut ditempatkan di wilayah yang dinilai rawan aksi kejahatan.

Ia juga mengatakan untuk menekan angka kejahatan harus dilakukan dengan  menekan wilayah gerak pelaku kejahatan tersebut.

“untuk menekan kejahatan wilayah geraknya harus dikurangi,” katanya.

Selama ini, dikarenakan luasnya luas wilayah patroli terkadang wilayah-wilayah rawan tersebut tidak terjangkau oleh patrol sehingga didirikanlah pos-pos pengamanan yang mana tujuan untuk meningkatakan pantauan terhadap wilayah-wilayah yang rawan tindak kejahatan.

Selain 2 Pos portable,  pos pol permanen juga dihibahkan oleh PHRI di Desa Mekar sari dan Kecamatan Praya barat yang ditandai peletakan batu pertama oleh Kapolda NTB sebagai tanda dimulainya pembangunan pos pol tersebut.

Seusai meresmikan pos pengamanan, Kapolda NTB juga mengukuhkan Badan Keamanan Desa (BKD) Desa Mekarsari Kecamatan Praya Barat di lapangan Desa Mekar Sari sebagai badan keamanan desa yang juga akan ikut serta menciptakan keamanan di desa yang wilayahnya termasuk daerah pariwisata.

Ketua PHRI Lombok Tengah, Lalu Fathurrahaman dalam acara peresmian tersebut mengatakan kemanan wilayah pariwisata harus dijaga bersama-sama. Keamanan dianggap Lalu Fathurrahman sebagai hal yang paling utama karena pariwisata tidak akan bisa maju apabila tidak ada jaminan keamanan bagi wisatawan domestik ataupun mancanegara.

“Kami targetkan pembangunan pos pol di Desa Mekar sari harus rampung satu bulan kedepan,” ujar Lalu Fathurrahman.

Tak mau ketinggalan, perkumpulan Ojek yang merupkan binaan Polres Lombok Tengah ikut andil dalam peningkatan keamanan tersebut. Ojek-ojek tersebut dibagikan rompi oleh kepolisian yang dihibahkan oleh pihak dealer Yamaha dan Bank BRI.

Selain rompi, dihibahkan pula perangkat keamanan lainnya seperti Tongkat T, dan helm serta 2 buah motor kawasaki dan 2 unit perahu karet  yang dihibahkan oleh Dishubpar Provinsi NTB.

Diharapakan melalui acara yang melibatkan banyak pihak tersebut dapat meningkatkan keamanan dan pelayanan keamanan di wilayah pariwisata selatan Lombok Tengah sehingga citra Lombok Tengah sebagai destinasi wisata pulih dan terangkat kembali. (fer)