oleh

Perombakan Sistem Manajemen Dilakukan, Target Sambungan PDAM Bergantung Peremajaan Teknis

Direktur Utama (Dirut) PDAM Lotim, Bambang Suprayitno tegaskan jajaran direksi telah melakukan restrukturisasi sistem, dan akui jika kendala teknis masih menjadi pekerjaan rumah pihaknya, untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

LOMBOK TIMUR, Corongrakyat.co.id- Dirut PDAM Lotim, Bambang Suprayitno mengungkapkan, jajaran direksi melakukan berbagai macam terobosan, diantaranya dengan melakukan restrukturisasi sistem manajemen dan teknis, guna mencapai target sambungan baru yang ditetapkan oleh Bupati Lotim, (09/07/2020).

“Sejak kami dilantik, sudah ada 25.625 sambungan, kemudian untuk mencapai target saya coba meregulasi sistem, baik itu sistem manajemen ataupun sistem teknis,” katanya.

Imbuhnya, yang paling diatensi oleh pihaknya adalah sistem manajemen, sehingga jajaran direksi melakukan mutasi untuk meningkatkan kinerja dan kualitas layanan.

“Terutama yang paling saya atensi adalah sistem manajemen, saya lakukan mutasi sesuai dengan kebutuhan kita untuk meningkatkan dan mengikuti target yang telah kita tetapkan,” ulasnya.

Di lain sisi dalam sistem teknis jajaran direksi PDAM Lotim pun sedang melakukan terobosan signifikan, sekalipun diakui oleh Bambang hal itu tidak mudah.

“Pada sitem teknis kita banyak melakukan terobosan, tapi kan tidak mudah, sebab ada 21 kecamatan. Cuma ada target prioritas, yang telah saya lakukan yaitu mengajukan program MBR sebanyak 1500 sambungan,” tuturnya.

Sambungnya program MBR adalah subsidi pemerintah pusat kepada masyarakat berpenghasilan rendah yang pendanaannya untuk sementara waktu ditalangi oleh Pemda Lotim.

“Proyek ini dari pemerintah pusat yang memberikan subsidi kepada masyarakat berpenghasilan rendah, tetapi ditalangi dulu oleh Pemda tapi diakhir tahun diganti oleh pemerintah pusat, dari hasil survei kami, alhamdulilah sudah terealisasi 1515 dari 1500 yang diajukan,” paparnya.

Bambang juga mengungkapkan, jika saat ini terdapat kendala teknis yang sangat berpengaruh terhadap kapasitas dan kualitas layanan. Permasalahan teknis tersebut adalah kualitas pipa ACV yang berusia 30 tahun lebih.

“Memang terdapat 27 sambungan ACV kita yang berusia 30 tahun lebih, dan saya sudah laporkan ke Bupati, karena itu mengakibat kita kehilangan air, berdasarkan hasil audit BPKP kita masih mengalami kehilangan air atau NRW sampai dengan 38,5 turun dari sebelumnya 39 dan terus-terusan dan itu saya hitung sampai 75% dari pipa kita,” keluhnya.

Adapun demikian, untuk sambungan reguler, khusus di wilayah Kota Selong, saat ini PDAM mengalami ideal capacity, sehingga bisa menambah jumlah sambungan.

“Untuk reguler, setelah ada perubahan di sistem teknis terjadi ideal capacity di daerah Selong, sehingga kita bisa menerima pelanggan baru, berdasarkan hasil hitungan kami kemarin maksimal bisa mencapai 600 sambungan baru,” pungkasnya. (Cr-Pin)