oleh

Pemda Lotim Diminta Lebih Memperhatikan Guru Ngaji

Suasana mengaji di TPQ
Suasana mengaji di TPQ Sahitun Dusun Ambengan  Desa Lab. Haji

Guru ngaji bukanlah guru yang di gaji oleh pemerintah, mereka hanya menerima santunan ala kadarnya dari anak didiknya, tak jarang mereka harus mengeluarkan uang dari koceknya sendiri, mereka sangat mendambakan bantuan dari pemerintah, tetapi menerima bantuan dari pemerintah harus memiliki lembaga resmi.

Lombok Timur, corongrakyat.co.id – Salah seorang guru ngaji yang berada di dusun Ambengan Desa Labuhan Haji Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur. Sahitun (59 th) saat ditemui wartawan website ini beberapa waktu lalu dikediamannya . Ia yang terlihat masih enerjik ini mencurahkan isi hatinya tentang kurangnya perhatian pemerintah terhadap guru ngaji dan anak didiknya.

Selama 10 tahun ia menggeluti sebagai relawan guru ngaji di dusun Ambengan, baik mengajar untuk anak-anak, remaja dan dewasa. Dirinya tidak pernah mendapat bantuan dari Pemerintah Daerah (Pemda).

“Pada dasarnya sebagai relawan guru ngaji , kalau memang ada bantuan dari pemerintah kami sangat bersyukur, karena bagaimanapun juga , bantuan ataupun perhatian dari pemerintah sangat kami butuhkan,” tutur Sahitun (Rabu,11/02/2015)

Sahitun juga berharap dengan adanya perhatian dan bantuan pemerintah dirinya dan relawan-relawan guru ngaji yang lain bisa lebih focus mengajarkan anak didik mereka ngaji, paling tidak, menurut Sahitun dengan adanya bantuan dari pemerintah ia bisa memenuhi kebutuhan anak didik mereka seperti Al Qur’an baru, tikar sebagai alas penunjang proses belajar mengaji .

Selama ini Sahitun dan beberapa guru ngaji yang ada didusun Ambengan Labuhan Haji Kab. Lotim, untuk dapat memenuhi aktifitas belajar mengaji rata-rata dari mereka masih mengharapkan belas kasih dari masyarakat dan wali dari anak didik mereka yang siap membantu jalannya pengajian tersebut, keuangan dari wali murid di gunakan untuk membayar rekening listrik, maupun pengadaan tikar dan Al Qur’an.

Kendati saat ini di pemerintah dan istansi-instansi terkait terdapat banyak pos bantuan anggran, akan tetapi bantuan-bantuan yang di poskan oleh pemerintah tersebut tidak akan berlaku bagi guru-guru ngaji sekelas Sahitun yang tidak memilki lembaga resmi, yang memilki izin TPQ, sementara di NTB, terutama di Lotim masih sangat banyak terdapat relawan-relawan , guru-guru ngaji yang tumbuh secara alami di desa dan dusun-dusun , bahkan anak didik mereka bisa mencapai puluhan . (cr-if)