oleh

Karang Taruna Desa Merembu Gedor Kantor Desa

Tuntut Transparansi Anggaran, Karang Taruna Merembu Hearing ke Kantor Desa

MATARAM, Corongrakyat.co.id- Puluhan remaja yang tergabung dalam Karang Taruna Desa Merembu, Kecamatan Labuapi menggedor kantor desa, Rabu (22/07/2020). Tujuan kedatangan remaja ini untuk menuntut transparansi anggaran dana desa selama ini. Sebab selama menjabat tiga periode terakhir, kades selaku pengelola anggaran tidak pernah mengedepankan transparansi dana desa.

“Selama ini kok desa tidak pernah mempublikasikan dana desa kemana saja, untuk apa saja. Berapa jumlahnya pun kami tidak tahu selama ini,” ungkap Ketua Karang Taruna Desa Merembu, Tasmin Ramli.

Dia juga mengungkap, persoalan desa selama ini sangat janggal. Dana desa yang seharusnya diketahui masyarakat umum, namun seolah-olah tidak mau diketahui.

“Apa masyarakat tidak perlu tahu? Kan Undang-Undang sudah jelas mengatur dan lainnya,” beber Tasmin.

Selain persoalan transparansi dana desa, persoalan lainnya yang menjadi tuntutan pemuda yakni lingkungan hidup dan perkembangan karang taruna. Sebab selama dilantik 2014 silam, karang taruna sama sekali tidak pernah dilibatkan. Baik dalam Musdes, RPJMDes atau program lainnya.

“Plang nama karang taruna saja tidak dipasang di kantor desa. Artinya kita tidak diakui dong!” sindirnya.

Sementara Sekretaris Karang Taruna Desa Merembu, Habibi menambahkan, selama ini karang taruna sangat ingin terlibat dalam semua program desa. Namun realitanya, selama ini pemuda tidak pernah dirangkul.

“Kalau kita diajak, pasti kita akan bantu. Kita bantu memajukan desa, termasuk mempromosikan desa agar bisa dikenal atas prestasinya,” ujarnya.

Sementara Ketua Divisi Humas dan Publikasi, Lalu Habib Fadli menambahkan, selama ini Desa Merembu masih berada dibayang-bayang Desa Bengkel yang seyogyanya induk dari Desa Merembu.

“Kalau memang desa tidak anggaran, mari kita yang bantu memajukan desa. Kita bisa bikin Medsos atau media online untuk mengangkat nama desa. Yang penting kita diakui dan dirangkul,” tantang pria yang juga Pimred Gerbang Indonesia itu.

Sementara Kepala Desa Merembu, H Muhazzab menjelaskan, memang keadaan desa sangat kotor.

“Saya akui belum bisa atasi sampah. Makanya kita butuh bantuan karang taruna, karena anggaran kita sangat minim,” kelitnya.

Dari itu ia meminta agar pengelolaan sampah di Desa agar tahun depan dikelola oleh karang taruna.

“Mari ada anggaran Rp 100 juta, silakan Kelola,” tantang baliknya.

Sementara soal anggaran dana desa dan dana desa, Pemdes sejatinya sudah menempel baliho ukuran 1×2 meter. Namun beliho itu sempat robek dan diturunkan.

“Lagian banyak revisi karena Covid-19 makanya belum kita perbaiki lagi,” klaimnya.

Kemudian mengenai keberadaan Karang Taruna sebenarnya murni miskomunikasi. Sebab selama ini Pemdes dan Karang Taruna belum bisa bertemu dan berembuk mengenai program.

“Nanti kita siapkan sekretariat dan akan kita rangkul adik-adik pemuda,” pungkasnya. (*)