oleh

Dikes Terus Sosialisasikan Zat-Zat Berbahaya ke Masyarakat

Dinas kesehatan (Dikes) kabupaten Lombok Tengah melakukan upaya pengawasan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang keberadaan peredaran zat-zat yang berbahaya didaerah Loteng.

Lombok Tengah,CR – Hal ini terlihat dengan upaya yang dilakukan dinas terkait dengan melakukan pelatihan berkelanjutan kepada kader-kader kesehatan atau kader pengamanan pangan dalam arti kwalitas makanan yang beredar di masyarakat, karna pengawasan dan sosialisasi itu tidak hanya tugas dinas terkait seperti Dikes, namun seluruh lapisan masyarakat.

Ada beberapa zat pewarna dan pengawet yang masih dipakai oleh masyarakat, karna sangat berbahaya bahkan menyebabkan kematian, diantaranya Rodamin B, B 3 , Pewarna kuning metanil, borak dan formalin.

“Keamanan pangan maksudnya dengan stok kwalitas bahan yang tidak berbahaya yang terkandung dalam makanan dan hati-hati makan terasi dan gerupuk serta jajanan yang berwarna merah terang saat ini, karna berdasarkan hasil uji lab kita tahun lalu, carilah terasi yang tidak berwarna merah. Warna merah itu bukan karna udang kita, tapi karna Rhodamin B,” ujar dr Eka sapaan akrabnya.

Lebih jauh, dr. Eka mengaku bahwa pihaknya juga melakukan pengawasan terhadap apotik-apotik yang menjual daftar G yang kandungannya sama dan tergolong Narkotika, dalam  kaitannya dengan pemasarannya secara bebas dan harus melalui rekomendasi dari pihak dinas, serta berdasarkan laporan, sesuai dengan jumlah pasien yang ditangani agar tidak disalahgunakan,”akunya.

Disinggung dengan maraknya pengguna narkoba saat ini, terutama bagi generasi muda yang masih dibangku sekolah, dokter spesialis anak ini mengaku pihaknya diminta melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan hal itu terus dilakukan kedepannya.

“Kita lebih kearah pembinaan dan perawatan, karna mereka merupakan korban, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya sudah memiliki dokter dan konselor yang sudah dilatih untuk menangani masalah narkoba dalam kelas tingkatan yang ringan untuk diatasi di rumah sakit praya dan kami juga sudah mengusulkan kepada BNN untuk melatih lagi beberapa dokter dan psikolog dari puskesmas-puskesmas ,” ujar Eka sesaat setelah menghadiri MoU Pemda dengan Novotel di Kuta kemarin.

Kadis ini juga mengaku tidak mau terlalu jauh kearah sana karna itu urusan struktural organisasi sebuah daerah, namun kita sangat harapkan bisa cepat dibangun, karna pihaknya saat ini selain mengurus pasien didalam ruangan, namun juga melakukan pencegahan dan pembinaan diluar, terangnya saat ditanya harapannya mengenai pembangunan kantor BNN Lombok tengah.(Tar)